Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Anggrek
Dalam budidaya tanaman anggrek agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik perlu diperhatikan faktor foktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini. Beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam baik tidaknya tanaman anggrek diantaranya adalah ketinggian tempat, suhu udara, dan cahaya matahari. Dengan memperhatikan hal hal tersebut diharapkan diperoleh varietas terbaik bunga anggrek yang bernilai bisnis tinggi. Mari kita bahas satu persatu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman bunga anggrek tersebut.
Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan pertumbuhan tanaman hias bunga anggrek. Selain itu faktor lingkungan seperti suhu, cahaya matahari dan kelembaban juga sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggrek yang akan diusahakan.
Ketinggian tempat untuk setiap jenis anggrek tidak sama, beberapa anggrek dapat tumbuh baik di daerah dataran tinggi, tetapi jenis yang lain akan tumbuh dan berkebang subur di dataran rendah, tetapi ada beberapa jenis anggrek yang dapat tumbuh dan berbunga di daerah dataran rendah sampai medium. Dendrobium dapat tumbuh dan berbunga didaerah dengan ketinggian antara 600m dpl, Phalaenopsis tumbuh baik di dataran tinggi sedang Vanda akan berkembang baik di dataran rendah.
Suhu Udara
Berdasarkan ketinggian tempat, kebutuhan suhu untuk setiap jenis anggrek tertentu juga berbeda. Suhu udara sangat mempengaruhi proses metabolisme tanaman. Suhu yang tinggi menyebabkan proses metabolisme berlangsung cepat, sebaliknya pada suhu yang rendah proses metabolisme terjadi sangat lambat. Berdasarkan kebutuhan suhu, Sessler (1978) dalam Widiastoety (1997) membagi tanaman anggrek ke dalam 3 golongan:
Umumnya kelembaban yang dibutuhkan tanaman anggrek adalah kelembaban ninbi (RH) yang berkisar antara 60-85%. Kelembaban tidak boleh terlalu tinggi pada malam hari, dan tidak terlalu rendah pada siang hari. Untuk menjaga kelembaban agar tetap stabil, dapat disiasati dengan cara penyiraman dengan sistem penyemprotan kabut menggunakan sprayer. Kelembaban yang terlalu tinggi pada malam hari dapat diatasi dengan mengurangi penyiraman, sebaliknya kelembaban yang terlalu rendah pada siang hari diatasi dengan penyiraman yang lebih basah.
Cahaya Matahari
Kebutuhan cahaya matahari untuk setiap anggrek berbeda-beda, tergantung pada genus dan kerabatnya. Anggrek dari kelompok Vanda terutama untuk tipe teret dan semi teret yang banyak ditemui di daerah dataran rendah lebih membutuhkan intensitas penyinaran yang lebih tinggi dibandingkan jenis anggrek lain. Sedangkan kelompok Dendrobium membutuhkan intensitas penyinaran cahaya matahari antara 50-60%. Kelompok Phalaenopsis menghendaki cahaya yang lebih rendah, karena kelompok ini memerlukan lingkungan yang lebih teduh dan lembab, serta sirkulasi udara yang baik.
sumber: litbang.pertanian.go.id
Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan pertumbuhan tanaman hias bunga anggrek. Selain itu faktor lingkungan seperti suhu, cahaya matahari dan kelembaban juga sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggrek yang akan diusahakan.
Ketinggian tempat untuk setiap jenis anggrek tidak sama, beberapa anggrek dapat tumbuh baik di daerah dataran tinggi, tetapi jenis yang lain akan tumbuh dan berkebang subur di dataran rendah, tetapi ada beberapa jenis anggrek yang dapat tumbuh dan berbunga di daerah dataran rendah sampai medium. Dendrobium dapat tumbuh dan berbunga didaerah dengan ketinggian antara 600m dpl, Phalaenopsis tumbuh baik di dataran tinggi sedang Vanda akan berkembang baik di dataran rendah.
Suhu Udara
Berdasarkan ketinggian tempat, kebutuhan suhu untuk setiap jenis anggrek tertentu juga berbeda. Suhu udara sangat mempengaruhi proses metabolisme tanaman. Suhu yang tinggi menyebabkan proses metabolisme berlangsung cepat, sebaliknya pada suhu yang rendah proses metabolisme terjadi sangat lambat. Berdasarkan kebutuhan suhu, Sessler (1978) dalam Widiastoety (1997) membagi tanaman anggrek ke dalam 3 golongan:
- Anggrek tipe dingin, membutuhkan suhu 13-18OC pada malam hari dan suhu siang hari antara 18-21OC (Cymbidium, Phalaenopsis)
- Anggrek tipe sedang, suhu malam hari 18-20OC dan siang hari 27-29OC (Dendrobium, Cattleya, Oncidium)
- Anggrek tipe hangat, suhu malam hari 21-24OC, sedang siang hari 24-30OC (Vanda, Arachnis, Renanthera) Kelembaban lingkungan
Umumnya kelembaban yang dibutuhkan tanaman anggrek adalah kelembaban ninbi (RH) yang berkisar antara 60-85%. Kelembaban tidak boleh terlalu tinggi pada malam hari, dan tidak terlalu rendah pada siang hari. Untuk menjaga kelembaban agar tetap stabil, dapat disiasati dengan cara penyiraman dengan sistem penyemprotan kabut menggunakan sprayer. Kelembaban yang terlalu tinggi pada malam hari dapat diatasi dengan mengurangi penyiraman, sebaliknya kelembaban yang terlalu rendah pada siang hari diatasi dengan penyiraman yang lebih basah.
Cahaya Matahari
Kebutuhan cahaya matahari untuk setiap anggrek berbeda-beda, tergantung pada genus dan kerabatnya. Anggrek dari kelompok Vanda terutama untuk tipe teret dan semi teret yang banyak ditemui di daerah dataran rendah lebih membutuhkan intensitas penyinaran yang lebih tinggi dibandingkan jenis anggrek lain. Sedangkan kelompok Dendrobium membutuhkan intensitas penyinaran cahaya matahari antara 50-60%. Kelompok Phalaenopsis menghendaki cahaya yang lebih rendah, karena kelompok ini memerlukan lingkungan yang lebih teduh dan lembab, serta sirkulasi udara yang baik.
sumber: litbang.pertanian.go.id
0 Response to "Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Anggrek"
Post a Comment